Banyak para orang tua kita dan penduduk lokal tradisional menamai ranjang kayu minimalis tersebut dengan sebutan dipan.
Tapi sebenarnya, kata dipan ini bukanlah diambil dari kosakata zaman baheula, melainkan resapan dari bahasa Inggris berupa divan, yang mana keduanya mengacu pada jenis furnitur serupa, yakni sebuah tempat tidur yang terdiri dari bingkai kayu dan terbungkus kain.
Rata-rata ranjang kayu ini memiliki area kosong di bagian bawahnya dengan kaki di keempat sudutnya, yang mana membantu kita tetap hangat saat tertidur semalaman.
Namun di dunia desain minimalisme dan modern seperti sekarang mengharuskan kita untuk tidak menghambur-hamburkan area ruangan mengingat lahan rumah yang kian hari semakin mahal.
Makanya banyak pula produsen yang mengakalinya dengan menyematkan sebuah laci atau lemari di bagian kolong ranjang tersebut.
Dengan kata lain, kita tak boleh salah pilih pada saat membeli furnitur yang satu ini. Adapun contoh pilihannya bisa melihat ranjang kayu minimalis seperti yang tertulis di bawah.
Ranjang Kayu Modern
Jika terdapat kata modern pada varian furnitur rumahan, maka biasanya melibatkan material yang lebih terbaru dan canggih, sebut saja besi, baja, aluminium, stenless, hingga kaca.
Namun ada satu material yang masih sering digunakan dan menjadi evergreen semenjak zaman klasik, modern, hingga futuristik, yang tak lain dan tak bukan adalah material kayu.
Pada akhirnya kita pun masih bisa menggunakan ranjang kayu jika ingin membuat sebuah hunian bernuansa modern yang cantik dan multifungsi.
Mungkin satu-satunya hal yang wajib kamu sesuaikan adalah kasur dan segala macam elemennya. Selain daripada warna, kecocokan bahan juga haruslah diutamakan.
Ranjang Kayu Putih
Tampilan putih sudah menjadi salah satu pilihan sejuta umat untuk menghasilkan ruangan bergaya minimalisme karena cocok disematkan dengan warna apapun nantinya.
Namun warna putih ini tak perlu kita tempelkan pada dinding ruangan saja, juga sampai pada furnitur seperti ranjang kayu yang megah.
Pastikan rangka tempat tidur kamu tersebut terbuat dari kayu keras yang kokoh, agar warna putihnya mampu mengimbangi tampilan dan kejernihannya secara nyata.
Sementara bagian kasurnya sendiri, kamu bisa melakukan mix and match demi menghasilkan kesan kontras seperti ungu tua, biru tua, atau abu-abu.
Galeri Ranjang Kayu Minimalis
Ranjang Kayu Single
Peralihan dari furnitur biasa menjadi multifungsi membuat kebanyakan orang ingin menyematkan ranjang yang juga dapat dijadikan tempat duduk, yakni sofa bed.
Namun mengingat harganya yang mahal, maka ranjang kayu single dibuat sebagai alternatif yang lebih murah, terutama buat kamu yang tinggal di dalam kamar tidur berukuran kecil.
Model semacam ini tidak memakan banyak ruang tetapi masih memfasilitasi kita untuk tidur dengan santai dan nyaman di malam hari.
Ukurannya yang kecil juga cenderung tak memakan area terlalu banyak sehingga menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang tinggal di di rumah berukuran type 36 atau bahkan lebih kecil daripada itu.
Ranjang Kayu Jati
Sementara jika kamu ingin menggunakan ranjang yang berukuran lebih besar, maka disarankan untuk memilih material yang terbuat dari kayu jati.
Pasalnya, kayu jati memiliki tekstur super padat, jarak butir yang rapat, dan kekuatan tarikannya sangatlah tinggi.
Dengan begitu kayu yang berasal dari pohon jati ini sudah sering dijadikan sebagai furnitur rumahan dengan bobot berat seperti ranjang king size, lemari pakaian, lemari TV, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, kita harus siap mengeluarkan budget super besar. Semakin gede furniturnya, maka harganya pun akan semakin mahal.
Ranjang Kayu Pendek
Buat kamu yang ingin tidur lesehan tapi takut terkena kedinginan hingga penyakit biri-biri, maka pastikan menggunakan alas berupa ranjang kayu pendek.
Tidak nampak seperti ranjang pada umumnya, kaki berukuran pendek pada ranjang ini memungkinkan kita untuk memiliki ruangan hangat dengan posisi permukaan kasur yang lebih lebar dengan plafon kamar kita.
Artinya, tampilan ini akan memberikan ilusi ruang menjadi lebih luas dan cocok disematkan di kamar yang lebih sempit.
Tempat tidur lesehan ini juga lebih disenangi oleh orang Jepang yang memiliki gaya hidup sederhana.
Sekalipun peralihan dari hunian tradisional ke dalam rumah minimalisme sudah banyak bertebaran, namun gaya tidur lesehan masih sering digunakan karena membantu memaksimalkan penggunaan ruang secara lebih efektif.